Senin, 03 Juli 2017

Pengukuran Debit Fluida

Silakan  pelajari di SNI berikut :


No
No SNI
Perihal
1.                    
Pengukuran aliran air dalam saluran terbuka dengan menggunakan sistem bendung dan saluran venturi - Bendung pelat tipis
2.                    
Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka - Metode luas - kecepatan
3.                    
Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka - Metode pengenceran untuk pengukuran aliran tetap - Metode injeksi pada kecepatan konstan
4.                    
Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka - Meter arus jenis mangkok dan jenis baling - baling
5.                    
Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka - Kalibrasi meter - arus elemen - berputar dalam tangki lurus terbuka
6.                    
Penentuan laju aliran fluida dalam saluran tertutup berpenampang lintang bentuk lingkaran - Metode pengukuran kecepatan di satu titik pada penampang lintang
7.                    
Pengukuran aliran air dalam saluran terbuka - Pengukuran kedalaman cairan secara langsung dan penerapan penggantung
8.                    
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup - Meter untuk air minum dingin. Bagian 2 : Persyaratan instalasi
9.                    
Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka dengan menggunakan bendungan dan flume - Bendung berprofil segitiga
10.                
Pengukuran aliran fluida dalam saluran terbuka - Metode pengukuran sedimen tersuspensi
11.                
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup - Alat ukur air dingin yang dapat diminum. Bagian 1 : Spesifikasi
12.                
Pengukuran aliran air dalam saluran tertutup - Meter untuk air minum dingin -Bagian 3 : Peralatan dan metode uji

Senin, 08 Mei 2017

Uji Kebersihan alat makan

Silakan Klik link berikut

1. Uji kebersihan alat makan


Menurut sejarah memang sejak dahulu sendok sudah di temukan, bahkan sejak jaman paleolitikum. Dimana pada masa itu sendok yang ada ujungnya terbuat dari kulut kerang, kulit kayu dan bahkan ada yang dari dedaunan.

Dimana masyarakat Anglo-Saxon (atau lebih di kenal dengan sebutan masyarakat Inggris jadul di Eropa) menyebut sendok dengan istilah ‘spon’ yang berarti serpihan atau potongan kayu. Istilah spon inilah yang kemudian dikenal oleh bangsa Eropa tersebut dan bangsa lainnya yang kemudian dalam baahsa Inggris baku mereka menyempurnakannya menjadi nama ‘spoon’ dan itulah nama yang sekarang kita kenal dengan nama ‘sendok’ yang dalam bahasa inggris adalah ‘spoon’.

Asal mula sendok yang kita kenal sekarang dengan badan dari metal itu berawal dari bangsa Romawi, mereka menciptakan  dua jenis sendok yakni ‘ligula’ dimana ujung sendoknya berbentuk bulat seperti mangkok dan pegangannya beraneka model, tentunya sendok ini mereka ciptakan untuk makanan berkuah, seperti sup. Dan satu lagi yang namanya ‘cochleare’, dimana bentuknya agak kecil dengan ujung bulat dan pegangan yang ramping.

Kemudian garpu yang mana menurut catatan yang diketahui bahwa garpu telah di gunakan oleh para penduduk Timur Tengah sejak 1000 tahun sebelum masehi, walau saat itu dipercaya garpu yang di gunakan bercabang lima, tidak seperti garpu saat ini hanya bercabang tiga saja.

Ada cerita bahwa di awal abad ke-16 garpu mulai masuk ke Italia hingga pada perkembangan selanjutnya garpu masuk ke Perancis dibawa oleh Catherine Medicis yang menikah dengan King Henry II pada tahun 1533. Dan di negara Inggris sendiri garpu dikenal pada awal abad ke-17 dimana di bawa salah seorang warga yang membeli garpu tersebut di Italia

Pemeriksaan Sanitasi Udara

Silakan Klik tautan berikut :

1. Pemeriksaan sanitasi udara

 berikut ilustrasi  udara ruangan yang sehat 


Pemeriksaan telur cacing pada sayuran (lalapan)

Silakan Klik pada tautan  ini
1.  Pemeriksaan telur cacing pada sayuran

Uji Pemanis dan Pewarna Buatan pada makanan

Silakan Klik pada tautan berikut untuk membaca materi praktik

1. Uji kandungan pemanis buatan pada makanan
2. Uji kangdungan pewarna sintetis pada makanan
3. Uji kadar borak pada makanan








 

Uji Kesehatan Tanah

 Silakan  KLIK pada tautan berikut untuk membaca materi praktik.

1. Uji Porositas Tanah
2. Uji Permiabilitas Tanah 
3. Uji Kekerasan tanah 
4. Uji Sanitasi Tanah


 

Minggu, 16 April 2017

PEMERIKSAAN COLI TINJA (E.coli) PADA AIR BERSIH



PEMERIKSAAN COLI TINJA (E.coli) PADA AIR BERSIH


A.          DASAR TEORI

Bakteri Coliform merupakan golongan bakteri gram negative, berbentuk batang, tidak membentuk spora dan mampu menfermentasi kaldu laktosa pada termperatur 37o C dalam waktu 48 jam menghasilkan asam dan gas (Pelczar et al., 1997). Menurut Srikandi F. (1993), bakteri Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indicator adanya polusi dan kondisi sanitasi yang tidak baik pada air, makanan, susu dan produk-produk susu. Kehadiran bakteri Coliform di dalam makanan atau minuman menunjukan kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu jenis bakteri coliform adalah Escherechia, bakteri jenis ini hanya mempunyai satu spesies yaitu E.coli, dan disebut coliform fekal karena ditemukan di dalam saluran usus hewan dan manusia sehingga sering terdapat difeses, (Srikandi fardiaz, 1992)
Metode yang digunakan untuk menghitung E. Coli adalah Most Probable Number (MPN) dengan tabung ganda. Pemeriksaan  E. Coli tersebut melalui dua tahapan yakni Uji duga dan uji penetapan (penegasan), dengan menggunakan seri 3 atau 5 tabung.
Prinsip pemeriksaan E. Coli adalah bakteri dapat tumbuh dalam medium cair pada waktu tertentu dan suhu ±44oC (Depkes RI Pusat Lab Kes, 1991), adanya E. Coli ditandai dengan adanya gas yang tertangkap didalam tabung durham.


B.           PROSEDUR


a. Alat
:
a.       Pipet ukur
b.      Mortir
c.       Erlenmeyer 100 ml
d.      Jarum ose
e.       Pembakar bunsen
f.       Tabung durham
g.      Tabung reaksi
h.      inkubator


b. Bahan
:
a.       Sampel
b.      Media Laktosa DS dan SS
c.       Media BGLB
d.      Larutan pengencer
e.       Alkohol
f.       Label
g.      Alat tulis

c. Cara kerja
:


a.      Tahap Uji duga
Ø  Bersihkan tangan dan meja kerja
Ø  Nyalakan bunsen
Ø  Siapkan seri tabung yang akan digunakan misal seri 3 (kombinasi tabungnya 3      3       3)
Ø  Masing-masing tabung yang berisi media diberi label yang berisi volume sampel yang akan ditanam (10; 1 dan 0,1)
Ø  Masukkan sampel secara berurutan sebanyak 10 ml ke dalam masing-masing tabung kelompok I (berisi media LB DS)
Ø  Masukkan sampel secara berurutan sebanyak 1 ml ke dalam masing-masing tabung kelompok II (berisi media LB SS)
Ø  Masukkan sampel secara berurutan sebanyak 0,1 ml ke dalam masing-masing tabung kelompok III (berisi media LB SS)
Ø  Homogenkan dengan cara digoyang/dikocok sampai merata
Ø  Simpan di dalam inkubator selama 2 x 24 jam, pada suhu ± 37oC
Ø  Pengamatan dilakukan setiap 1 X 24 jam, dengan melihat adanya gas didalam tabung durham sebagai piaraan yang +), baik yang + 1 atau 2 kali 24 jam semuanya diteruskan ke dalam uji penegasan..

b.      Tahap Uji Penegasan

Ø  Ambil 1 ose dari suspensi LB pada uji duga yang +, selanjutnya inokulasikan ke dalam medium BGLB.
Ø  Simpan dalam inkubator selama 2 X 24 jam, pada suhu ± 44oC
Ø  Pengamatan, dilakukan dengan mencatat jumlah tabung dari piaraan yang +, (misal kombinasi tabung yang + adalah : 3/3     2/3       0/3)
Ø  Perhitungan :
1.      Jumlah kombinasi tabung yang + dari uji penegasan, dicocokan dengan tabel MPN
2.      Hitung  MPN sebenarnya dengan menggunakan rumus :

               -  MPN/100 ml

TABEL MPN SERI 3